GROUP KESENIAN UNY PENTAS DI BELANDA

Sejumlah dosen dan mahasiswa FBS UNY melakukan pentas kolaborasi seni musik tradisional dan modern di Gedung Kesenian Grote Kerk, Enschede Belanda Timur Sabtu dan Minggu,  2 dan 3 Oktober 2010 lalu. Konser  dinikmati oleh sekitar seratus penonton dan disaksikan oleh Rektor UNY dan Rektor Sekolah Musik ArteZ.

Rektor UNY Prof Rochmat Wahab, MPd, MA,  menyatakan bahwa pentas semacam ini sangat penting guna menjalin persahabatan dan pemahaman antar bangsa, karena musik merupakan bahasa yang universal.

Pentas kolaborasi  menampilkan beberapa kelompok musik di antaranya group gamelan dosen dan mahasiswa UNY,  kelompok musik STUPA UNY, kelompok paduan suara intervocaal Enschede, pemain biola dan konduktor dari sekolah music ArteZ enschede, penari tarian Indonesia Enschede. Termasuk dalam group pemain dosen UNY adalah Profesor Suminto A Sayuti yang memainkan gender, Kusnadi yang memainkan kendang. Sedangkan Paduan  suara Intervocaal Enschede  merupakan paduan suara yang memiliki misi menyanyikan lagu-lagu tradisional sedunia. Peserta grup ini berasal dari berbagai latar belakang etnis yang berbeda, dan menguasai sekitar 600 lagu daerah dunia termasuk Indonesia.

Pentas kolaborasi  pada kesempatan tersebut  menampilkan beberapa nomor gending/lagu-lagu Jawa dan Indonesia di antaranya manyar sewu, gundul pacul, suwe ora jamu, ojo lamis, ngidham sari, janger, hela rotane, sipatokahan. Sebagai puncaknya ditampilkan Cannibal Mess karya Jacob ter Veldhuis.

Penonton tampak menyambut hangat serta apresiatif terhadap musik kolaborasi yang ditampilkan. Menurut salah satu penonton, kolaborasi musik menjadi suguhan yang sangat menarik, apalagi mengombinasikan antara musk modern dan tradisional secara harmonis merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Suguhan kolaboratif ini menjadi suguhan yang pantas diacungi jempol. (purbani/ls)